Selasa, 18 Maret 2014

Mungkin ada satu hubungan antara sepakbola dan sayur sop ibu

Kemarin sudah terjadwal suatu pertandingan sepakbola, iya sepakbola. Permainan yang dimainkan oleh sebanyak-banyak 22 orang pemain dalam satu arena, 3 wasit dan satu buah bola. Aneh memang, padahal mereka semua sudah dewasa dan berpenghasilan, bisa kiranya jika hanya membeli satu buah bola untuk dimainkan sendiri tak perlu berebut sambil berotot-otot..hmm manusia...

Ya tapi begitulah sepakbola, bisa membuat orang menjadi gila. Itupun setelah ditemukan suatu ungkapan "gila bola", tapi tak perlu menjadi gila jika ingin suka sepakbola, cukup punya tivi layar berwarna jika bisa..aah tapi itupun tidak mesti, yang penting jika pertandingan sepakbolanya sudah mulai, kalian menemukan televisi yang bisa berfungsi lalu nyalakan dan tonton sendiri...

Semalam tim kesayanganku bertanding, aku sebut sayang bukan sebagai pacarku ya karena aku tidak membawakan martabak untuk orang tuanya ketika apel malam minggu. Hanya saja aku suka tim ini karena (dulu) mainnya bagus sekali, tapi semalam tim ku kalah, kalah dengan telak melalui dua penalti dan satu gol luar biasa dari tim lawan yang sakti...

Aku sedih tapi tidak sesedih ketika waktu SD sewaktu docmart ku hilang atau ketika ibu ku bilang uang jajanku dipotong karena aku selalu susah ketika disuruh membeli bawang merah untuk sayur sopnya, yang konon katanya tidak akan enak jika bawangnya kurang. Walaupun menurutku sayur sopnya tidak enak jika aku tidak kebagian :(

Mulai itu aku ingat pesan ibu, kalah tidak boleh sedih, kalah itu menang tapi belum. Ya begitu, aku juga kurang mengerti apa maksudnya, yang pasti aku mengerti itu cara ibu untuk menghiburku. Menghiburku dari sesuatu yang membuat sedih dan dia selalu berhasil...

Suatu kisah tentang sepakbola, kekalahan tim kesayangan dan sayur sop ibu yang enak sekali. Sayur sop yang saat ini tidak bisa lagi kurasakan karena saat ini ibu sudah menjadi koki sayur sop terbaik di surga sana. Mempersilakan Tuhan, malaikat dan mungkin teman-temannya yang ikut juga masuk surga untuk ikut mencoba...

Ibu, semoga bawang merah untuk sop mu mudah didapat ya disana. Jika kurang ya coba beli sendiri dulu karena belum ada yang bisa kau suruh. Aku masih disini, ingin bisa dulu membuat kau tersenyum gembira dari surga sana, melihat aku bahagia mendapat semua apa yang aku inginkan dan yang kau harapkan dulu....

Salam dari sini, dari anakmu yang rindu dipeluk jika ruangan mulai terasa dingin karena bapa sedang merokok sambil membuka pintu supaya rumah tidak pengap, yang rindu dibentak jika aku mulai lupa untuk melipat selimut dan merapikan tempat tidur karena dulu memang tidak pernah ingat

:"))

2 komentar:

  1. hello.

    gue dapet blog ini dari kaskus di trit FF and besides just blog-walking, gue baca-baca dan menurut gue cerita ini paling menarik!

    Lo berbakat banget bikin cerita kaya gini. whole story from real life, yes? this is good. bener-bener curahan hati yang indah :')

    Bravo.

    btw, salam kenal :)

    BalasHapus
  2. Hello Masbro:))

    Ane malah bales komentarnya lewat email XD
    makasih ya gan udah mampir, ane lagi coba buat cerita fiksi tapi susah juga ternyata ehehe jadinya malah begitu tulisan ane

    tar gantian ane mampir ke blog agan ;D

    salam kenal juga gan :)

    BalasHapus