Kemarin
sudah terjadwal suatu pertandingan sepakbola, iya sepakbola. Permainan
yang dimainkan oleh sebanyak-banyak 22 orang pemain dalam satu arena, 3
wasit dan satu buah bola. Aneh memang, padahal mereka semua sudah dewasa
dan berpenghasilan, bisa kiranya jika hanya membeli satu buah bola
untuk dimainkan sendiri tak perlu berebut sambil berotot-otot..hmm
manusia...
Ya
tapi begitulah sepakbola, bisa membuat orang menjadi gila. Itupun
setelah ditemukan suatu ungkapan "gila bola", tapi tak perlu menjadi gila
jika ingin suka sepakbola, cukup punya tivi layar berwarna jika
bisa..aah tapi itupun tidak mesti, yang penting jika pertandingan
sepakbolanya sudah mulai, kalian menemukan televisi yang bisa berfungsi
lalu nyalakan dan tonton sendiri...
Semalam
tim kesayanganku bertanding, aku sebut sayang bukan sebagai pacarku ya
karena aku tidak membawakan martabak untuk orang tuanya ketika apel
malam minggu. Hanya saja aku suka tim ini karena (dulu) mainnya bagus
sekali, tapi semalam tim ku kalah, kalah dengan telak melalui dua
penalti dan satu gol luar biasa dari tim lawan yang sakti...
Aku
sedih tapi tidak sesedih ketika waktu SD sewaktu docmart ku hilang atau
ketika ibu ku bilang uang jajanku dipotong karena aku selalu susah
ketika disuruh membeli bawang merah untuk sayur sopnya, yang konon
katanya tidak akan enak jika bawangnya kurang. Walaupun menurutku sayur
sopnya tidak enak jika aku tidak kebagian :(
Mulai
itu aku ingat pesan ibu, kalah tidak boleh sedih, kalah itu menang tapi
belum. Ya begitu, aku juga kurang mengerti apa maksudnya, yang pasti
aku mengerti itu cara ibu untuk menghiburku. Menghiburku dari sesuatu
yang membuat sedih dan dia selalu berhasil...
Suatu
kisah tentang sepakbola, kekalahan tim kesayangan dan sayur sop ibu
yang enak sekali. Sayur sop yang saat ini tidak bisa lagi kurasakan karena saat
ini ibu sudah menjadi koki sayur sop terbaik di surga sana.
Mempersilakan Tuhan, malaikat dan mungkin teman-temannya yang ikut juga
masuk surga untuk ikut mencoba...
Ibu,
semoga bawang merah untuk sop mu mudah didapat ya disana. Jika kurang
ya coba beli sendiri dulu karena belum ada yang bisa kau suruh. Aku
masih disini, ingin bisa dulu membuat kau tersenyum gembira dari surga
sana, melihat aku bahagia mendapat semua apa yang aku inginkan dan yang
kau harapkan dulu....
Salam
dari sini, dari anakmu yang rindu dipeluk jika ruangan mulai terasa
dingin karena bapa sedang merokok sambil membuka pintu supaya rumah
tidak pengap, yang rindu dibentak jika aku mulai lupa untuk melipat selimut dan
merapikan tempat tidur karena dulu memang tidak pernah ingat
:"))
hello.
BalasHapusgue dapet blog ini dari kaskus di trit FF and besides just blog-walking, gue baca-baca dan menurut gue cerita ini paling menarik!
Lo berbakat banget bikin cerita kaya gini. whole story from real life, yes? this is good. bener-bener curahan hati yang indah :')
Bravo.
btw, salam kenal :)
Hello Masbro:))
BalasHapusAne malah bales komentarnya lewat email XD
makasih ya gan udah mampir, ane lagi coba buat cerita fiksi tapi susah juga ternyata ehehe jadinya malah begitu tulisan ane
tar gantian ane mampir ke blog agan ;D
salam kenal juga gan :)